Narasi, Mei, 2024

Perempuan dan Kontribusi Nasdem dalam Membumikan Nilai-Nilai Pancasila di Era Millenial

Lailiyul Mufarrochah, Juara 1 Lomba Pancasila di Rumahku "Wanita dan Pancasila" dalam kategori tulisan.,

Dalam sebuah filosofi kehidupan, disebutkan bahwa  ”Perempuan merupakan tiang suatu Negara”. Apabila perempuan di sebuah negara itu baik, maka baik pula negara tersebut, dan sebaliknya apabila perempuan di negara tersebut rusak, maka rusaklah negara tersebut.  artinya adalah perempuan memiliki peran yang teramat penting dalam suatu negara, karena ia juga ikut menentukan maju mundurnya suatu negara. Dalam Negara besar yang majemuk seperti Indonesia, Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai dasar,ideologi, dan falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perempuan menduduki peran penting dalam upaya membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Perempuan terlalu kompleks apabila dipandang hanya sanggup berperan di ranah domestik (rumah tangga/keluarga) saja.

Sejarah telah membuktikan bahwa perempuan berhasil memberikan kontribusi lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimulai dari R.A Kartini, Cut Nyak Dien, yang menjadi pemimpin pergerakan, yang berhasil memperjuangkan kepentingan perempuan, dan berhasil menempatkan perempuan dalam kesetaraan gender. Ibu Fatmawati yang menjahit sang saka Merah Putih, Ibu Hasri Ainun Habibie yang memiliki jiwa nasionalisme dan tekad yang kuat dalam membangun Negara, serta deretan perempuan-perempuan tangguh yang lain.

Di era millennial seperti sekarang, perempuan memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk mengambil peran lebih guna berkontribusi dalam pembangunan dan isu-isu strategis nasional yang lain, termasuk dalam membumikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.  Perempuan tidak boleh terjebak oleh dogma dan paradigma (cara pandang) sempit bahwa dirinya hanya mampu berperan di dalam lingkungan keluarga semata.  Perempuan harus mampu menyeimbangkan antara ranah domestik (keluarga) dan ranah publik (didepan umum), karena perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk tampil di depan umum. Hal ini juga sejalan dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila Kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. setiap warga Negara, baik laki-laki maupun perempuan, dari suku apapun, agama, dan darimanapun latar belakangnya, memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di depan umum dan memberikan kontribusi yang terbaik pada masyarakat. Perempuan-perempuan millenial harus berada di garis terdepan dalam membumikan Pancasila. Dalam memperkenalkan, mengajarkan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, terlebih ditengah ancaman radikalisme dan terorisme yang mengancam eksistensi Pancasila, dan mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.

Membicarakan mengenai Perempuan dan Pancasila, ada sebuah partai politik yang menarik untuk dibahas, yaitu Nasdem. Nasdem dideklarasikan pada tanggal 11 November 2011, sejak awal dideklarasikan, partai yang mengusung gagasan Restorasi Indonesia ini, menjadikan Pancasila 1 Juni sebagai spirit perjuangannya. Dalam perjalanannya, Nasdem konsisten dalam menjaga, mempertahankan, dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  Contohnya adalah, pada pemilu 2019 lalu, Nasdem mengirimkan 30% keterwakilan perempuan di pemilihan legislatif, dan Nasdem menjadi partai yang mengirimkan keterwakilan perempuan terbanyak dalam pemilihan legislatif, jauh lebih banyak dibandingkan partai-partai yang lain. Secara tidak langsung, baik disengaja maupun tidak, sesungguhnya Nasdem telah mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri, terutama sila ke-5, Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia. karena Nasdem memberikan proporsi yang cukup dan seimbang pada perempuan untuk tampil di depan umum, sehingga perempuan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memberikan kontribusi terbaiknya.

Nasdem berhasil menempatkan beberapa kader perempuan terbaiknya di parlemen dari hasil Pemilu 2019. Salah satunya adalah Hillary Brigita Lasut, yaitu perempuan millennial salah satu kader unggul Nasdem yang terpilih menjadi anggota legislatif.  Hillary juga menjadi anggota legislatif termuda dalam sejarah berdirinya Indonesia dengan 23 tahun.  Selain itu, Hillary Brigita Lasut bahkan diberi kepercayaan untuk memimpin Sidang Paripurna Pengambilan Sumpah Jabatan DPR/MPR dan DPD RI 2019-2024. Itu merupakan sebuah bentuk kebanggaan dan prestasi besar yang berhasil diraih oleh Nasdem. Dan hal itu belum mampu dicapai oleh yang lain sebelumnya, Nasdem yang pertama kali melakukan dan memberikan contoh.

Di era digital seperti sekarang, disaat banyak anak muda terlena dengan masa mudanya, disaat banyak perempuan-perempuan millennial yang semakin jauh dan acuh tak acuh terhadap Pancasila, Nasdem aktif memberikan pendidikan, pencerahan, dan wawasan kepada anak-anak muda termasuk perempuan untuk dapat mengambil peran penting dan berkontribusi untuk negaranya. Nasdem memberikan ruang yang sangat lebar terhadap perempuan untuk maju dan berjuang, Nasdem membantu, dan berhasil menghantarkan kaum perempuan untuk dapat lebih baik dan berkontribusi, . Selain itu, Nasdem juga melakukan pendidikan, perkaderan, dan pemberdayaan perempuan di Garda Wanita (Garnita) Malahayati, disinilah kemudian Nasdem mampu mencetak perempuan-perempuan tangguh.

Di saat yang lain banyak berbicara, masih sibuk dalam tataran ide dan gagasan, Nasdem telah memberikan contoh dan bukti kerja nyata, bahwa perempuan bisa memberikan kontribusi lebih kepada bangsa, perempuan bisa berkontribusi dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.  Artinya Nasdem telah membuktikan bahwa dirinya berkomitmen dan benar-benar konsisten dalam menjaga, mempertahankan, mengamalkan, dan membumikan nilai-nilai Pancasila.

Sejatinya, ketika Nasdem memberikan ruang dan kesempatan  yang sama kepada perempuan dan laki-laki untuk beelajar, bekerja, dan berproses lebih baik lagi, Nasdem sudah mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Karena Pancasila mengandung nilai keseimbangan. Kesatu (pertama),  Ketuhanan yang Maha Esa, bahwa Tuhan tidak melihat apakah ia laki-laki atau perempuan, kedudukannya sama.  Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab, bahwa baik laki-laki maupun perempuan dari suku atau latar belakang manapun, merupakan sama-sama manusia, makhluk ciptaan Tuhan dan memiliki adab dalam hidup. Ketiga, Persatuan Indonesia, setiap kelompok, entitas, golongan, baik laki-laki maupun perempuan harus menjaga persaudaraan, kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan. Keempat, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, setiap kita adalah pemimpin, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kita harus berlaku adil terhadap siapapun, tidak boleh berat sebelah, harus seimbang, baik laki-laki maupun perempuan, kita harus perlakukan dan memberikan yang terbaik.

Bagikan